Selasa, 25 Juni 2013

hari yang begitu menyisakan perih

Tertanggal 2 juni 2013 Aku sudah tak tahan akan sikapmu yang selalu acuhkan aku . Apakah aku tak layak lagi untuk mengarungi dunia ini bersama ? Ataukah kau bosan dan ingin mencari sosok perempuan penggati diriku ? Bagiku itu adalah malam yang begitu memilukan . Malam terakhir akan adanya hadirmu dihatiku . Kau memang tak ingin pergi namun sikapmu seperti mendorongku untuk memutuskan sebuah hubungan ini . Apakah malam itu aku tergoda setan-setan yang ingin mengacaukan kita? Aku memutuskan untuk kita agar berjalan masing-masing . Berjalan dimana kau berhak memilih untuk jalanmu sendiri tanpa ada aku disampingmu . Sungguh aku berucap ingin berpisah adalah sebuah kebohongan semata . Derai airmataku terpecahkan dimalam itu , sungguh malam yang sangat memilukan . Sebulan telah kulewati sepi hari-hariku tanpa kamu . Tanpa pesan singkatmu , tanpa sapaan darimu dan semua darimu yang tak bisa aku sebutkan satu persatu . Aku begitu seperti orang bodoh yang selalu menunggu akan kehadiranmu . Aku tersadar bahwa kau sangat berarti bagiku . Aku juga baru tahu rasanya bagimana kehilangan sosok pria yang sangat aku cintai sehingga berat untuk memisahkan . Sekarang aku mempunyai pr yaitu melupakanmu dan mengobati rasa sakit yang amat perih ini . Jika ada obatnya kan kubayar itu semua . Melupakan bukanlah hal yang gampang apalagi melupakan orang paling dicintai . Ini sudah sebulan mengapa kau belum enyah dalam pikiranku . Aku selalu berdoa kepada tuhan agar hambamu ini bisa melewati beban yang sangat berat yang harus aku pikul ini . Kau selalu aku rindukan aku juga menyebutkanmu selalu dalam doaku . Kau sosok pria yang mengajarkan ku bagaimana indahnya menjalin kasih dengan seseorang . Aku suka kesederhanaanmu . Aku juga suka sikap pemalumu itu . Oh tuhan jika kau beri aku kesempatan , aku ingin terus bersamanya . Namun apa dikata ini tak kan mungkin terjadi . Dia mungkin telah mendapatkan pengganti diriku sedangkan aku masih berdiam diri memikirkan bagaimana dan terus berusaha mengobati perih ini . Kapan aku berjalan jika kau terus muncul dalam memoriku ? Kapan aku kan berdiri lagi jika kau terus membututiku dengan hal yang kau sebut kenangan ? Harus berapa lama aku mengobati perih ini ? Menutup hatiku karena aku tak ingin siapa pun boleh memasuki hatiku yg masih penuh akan raut wajahmu yang tersimpan dalam memori . Oh tuhan , aku ingin sekali dia membaca perasaanku ini . Agar dia tahu bahwa aku sungguh benar-benar menyayanginya :'(